Jika anda membaca post saya setahun yang lalu mengenai
Mekarnya bunga bangkai di Fakultas Kehutanan IPB, saya merasa sangat amat beruntung masih menjumpai bunga bangkai yang mekar secara langsung di habiatnya. Pasalnya, bunga bangkai yang memiliki nama ilmiah
Amorphophallus variabilis itu mungkin tidak akan pernah lagi kita jumpai di kampus Fahutan. Pihak rektorat telah menyetujui pembangunan gedung baru di lingkungan Fakultas Kehutanan.
Sekedar pengingat..saya coba tampilkan salah satu fotonya (sekedar info, foto ini sempat ditampilkan Simposium Internasional mengenai Flora Fauna dilindungi yang dihadiri oleh peneliti internasional termasuk direktur IUCN.
Bunga Bangkai
Menurut berbagai sumber yang beredar, gedung baru ini akan dibangun di wilayah Dar Plasa. Beberapa sumber menyebutkan jika gedung Dar Plasa pun akan diruntuhkan demi membangun gedung baru tersebut. Entah sebesar apa gedung yang akan dibangun, sehingga Dar Plasa yang sedemikian luas harus dihancurkan dan masih ditambah dengan tegakan hutan di sekitar dar Plasa. Sepertinya gedung yang baru dibangun ini akan menjadi gedung yang benar-benar besar dan megah (mungkin).
Kutipan dari Republika
Pembabatan tegakan hutan ini ternyata menuai protes dari kalangan mahasiswa fahutan. seperti dikutip Republika, ratusan mahasiswa Fahutan berdemo di gedung rektorat menuntut kejelasan mengenai penebangan tersebut. Hal ini amatlah wajar mengingat tegakan tersebut biasa digunakan oleh mahasiswa sebagai lokasi praktek. Selain itu, pohon2 yang dibabat sebagian merupakan jenis langka yang di habitat alaminya pun sangat terancam keberadaannya. belum lagi jenis satwa yang hidup di dalamnya,mulai dari jenis Musang (Paradoxurus hermaphroditus), hingga kobra (Naja sputatrix) bisa ditemukan disini. Hal ini juga cukup aneh mengingat IPB baru beberapa bulan lalu mencanangkan diri sebagai Kampus Biodiversitas.
Berikut adalah kutipan dari beberapa mahasiswa di situs jejaring sosial:
Terlepas dari kontroversi yang mewarnai pembabatan hutan ini, sebagian kalangan menilai bahwa pembangunan wilayah Dar Plasa sebagai gedung kuliah Fakultas Kehutanan dinilai sudah sangat dibutuhkan. Keadaan dar Plasa dinilai kurang layak dijadikan sebagai geduing kuliah dibandingkan dengan gedung kuliah di fakultas lain. Tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh jika sering merasa panas atau gerah saat kuliah siang di gedung Dar Plasa. Belum lagi lokasinya yang memang berada di remote area sehingga mahasiswa sering terperangkap di area Dar Plasa saat hujan (gedung IPB yang lain sambung menyambung, sedangkan Dar Plasa terpisah).
Jauh sebelum penebangan dimulai pun sebenarnya sudah dilakukan dialog mengenai rencana penebangan dan pembangunan gedung baru ini. Entah mengapa saat itu tidak ada reaksi serius dari mahasiswa, barulah setelah di tebang , mahasiswa mengadakan demo di rektorat.
Terakhir saya tampilkan penampakan sisa habitat bunga bangkai yang ditebang
Sisa tebangan
Sisa Tebangan
Saya sajikan didepan anda, sekarang...giliran anda semua menilai, pihak IPB punya alasan, mahasiswa punya alasan, anda????
komen anda akan sangat membangun blog saya...terima kasih.
Keep "yihaa yihaa" your life...!!!!
DAR Plasa... jadi Plaza beneran deeeh kyk'e (-_-")
ReplyDeletematap.. sayang emang harus musnah itu semua,, padahal susah payah berberapa tahun memperjuangkan kampus biodiversitas tp pas udah jadi malah ilang beberapa lokasi penting..
ReplyDeletehmmm cukup mengenaskan
ReplyDeletemohon info terkait masterplan pembangunan IPB khusunya di sekitar Fahutan?
ReplyDeleteTks.
SaLam,
greenies21_Baduy kLitinX
Link ini mungkin bisa mencerahkan
ReplyDeletehttp://www.facebook.com/notes/muhamad-reza-pahlevi/bem-dan-mahasiswa-ipb-kawal-pembangunan-kampus-tahap-3-ipb/10150343245710149