Rusa di Penangkaran IPB
Taksonomi
Rusa Timor (Cervus timorensis) dengan taksonomi sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family : Cervidae
Genus : Cervus
Species : Cervus timorensis
Nama lokal : Rusa Timor
Morfologi dan Perilaku
Rusa Timor mempunyai ukuran sedang, panjang kepala dan badan 1,3-2,1 m dan panjang ekor 10-31 cm. Tinggi badan Rusa Timor 0,8-1,1 m dengan berat badan 50-115 kg (Worlddeer, 2005).
Mukhtar (1996), menyatakan bahwa penggolongan Rusa Timor dalam 8 sub spesies didasarkan pada perbedaan warna rambut dan ukuran tubuh. Rusa timor memiliki ciri-ciri telinga yang lebar, adanya dengan rambut membentuk garis berwarna terang (putih krem) diatas alisnya, dan pada rusa jantan terdapat ranggah (tanduk) yang ukurannya dapat membesar seiring dengan pertambahan umur rusa jantan tersebut. Rusa timor merupakan spesies yang berkoloni, sehingga jarang ditemukan rusa timor yang sendirian. Rusa timor sulit didekati karena sangat sensitif terhadap ancaman bahaya. Bila merasa terancam, rusa akan berdiri tegang sambil menatap lurus ke arah sumber ancaman sambil menggerak-gerakkan telinganya yang besar ke depan dan belakang lalu mengeluarkan suara lenguhan keras sebelum akhirnya lari dengan kencang. Perilaku ini merupakan bentuk dari peringatan akan adanya bahaya sehingga rusa-rusa yang lain menyadari bahaya tersebut dan dapat kabur.
Habitat
Habitat Rusa timor adalah daerah yang kering, karena kebutuhan minumnya yang sedikit dan jarang sekali ditemukan pada saat turun untuk minum walaupun banyak sumber air disekitar tempat hidupnya tersebut. Oleh karena itu, Rusa timor lebih banyak dijumpai di padang savana dan sesekali mencari sumber air terdekat seperti sungai atau mata air untuk minum. Rusa memerlukan tempat untuk berteduh dan bersembunyi, tempat untuk melindungi dirinya dari panas dan hujan serta tempat untuk berlindung terhadap musuh. Bila panas terik atau hujan, rusa berlindung di bawah pohon yang rindang berdaun lebat atau dalam semak belukar. Selain berfungsi sebagai peneduh, pohon di juga berfungsi sebagai sumber makanan dan untuk media merontokkan `velvet` yang mulai mengering pada ceranggah serta untuk mengasah ceranggah. Jenis pohon yang biasa ditanam adalah pohon nangka, kesambi, sengon, petai, dan pinus.
Reproduksi
Menurut Schroder (1976), Rusa timor umumnya berbiak pada bulan Juni sampai September dan masa buntingnya sekitar sembilan bulan. Rusa betina mencapai dewasa kelamin pada umur 7-9 bulan. Umur berbiak pertama (Minimun breeding age) adalah 15-18 bulan dan Maksimum breeding age 15-18 tahun. Lama menyusui anak rusa adalah 2-3 bulan dan paling lambat 5 bulan, sedangkan lama kebuntingan Rusa timor adalah 8-9 bulan dan jumlah rusa yang dilahirkan terdiri dari 1-2 ekor namun pada umumnya satu ekor (PHPA, 1988 dalam Manggung, 1997).
Rusa di Penangkaran IPB
Pakan
Di lapangan makanan yang disukai rusa adalah rumput yaitu jenis kipait, kakasuran, jukut sereh, paparean. Hal ini sesuai dengan kondisi habitat TN Manupeu Tanadaru yang didominasi padang savanah, sangat kondusif sebagai lahan pakan Rusa timor.
Penyakit
Faktor kematian dari populasi rusa biasanya disebabkan oleh faktor kesehatan diantaranya yang berkaitan dengan penyakit, seperti adanya gangguan stress dan gangguan binatang lainnya. Di alam, kematian yang terjadi pada Rusa timor umumnya disebabkan adanya pemangsaan oleh jenis karnivora, mati karena usia tua atau diburu oleh manusia.
Aktifitas Harian
Pada musim kawin, rusa jantan yang biasanya tidak mempunyai teritori, tetapi tetap akan memperlihatkan perilaku mempertahankan teritori. Teritori terletak pada rusa betina yang akan dikawininya. Rusa jantan akan tetap mempertahankannya terhadap jantan lain yang akan mendekati betina tersebut. Besarnya teritori tergantung kepadatan populasi rusa yang berada di tempat tersebut (Schroder, 1976). Umumnya pada pagi hari, rusa pergi mencari makan dari tepi pantai hingga bukit. pada siang hari sekitar jam 10.00 WITA rusa kembali lagi ke teritorinya.
Populasi dan Penyebaran
Penyebaran Rusa Timor hampir meliputi seluruh Indonesia. Terdapat 8 sub-spesies Rusa timor yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia Penyebaran tiap sub spesies yang ada diakibatkan oleh adanya isolasi geografis. Penyebaran Rusa Timor banyak dipengaruhi oleh aktifitas manusia, sehingga terdapat rusa-rusa pada pulau yang bukan habitatnya seperti yang terjadi di Papua. Rusa timor yang ditemukan di Pulau sumba merupakan sub-spesies dari Rusa timor flores (C. timorensis florsiensis) dan Rusa timor Maluku (C. timorensis moluccensis).
Status Perlindungan
Rusa timor merupakan hewan yang dilindungi menurut Undang-undang Ordonasi dan Peraturan Perlindungan Binatang Liar tahun 1931 No. 134 dan 266, karena penurunan populasi rusa sudah dianggap sampai pada titik kritis, sehingga dikhawatirkan akan mengalami kepunahan.
Daftar Pustaka ada di Penulis (Ardi Muhammad Yunus)
Comments
Post a Comment