Kondisi badak jawa semakin mengkhawatirkan. Hal itu dikarenakan populasi yang sangat kecil, dan daerah sebaran yang sangat terbatas. Dikutip dari
metrotvnews.com, Jumlah populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) hasil pendataan 2011 tinggal sekitar 35 ekor dari sebelumnya 50 ekor. "Pendataan itu berdasarkan hasil rekaman video trap yang dipasang di sejumlah titik di kawasan Semenanjung Ujung Kulon," kata petugas Evaluasi dan Data Hendra Purnama. Dari 35 ekor itu sebagian besar berjenis jantan sehingga satwa kebanggaan Provinsi Banten terancam punah, jika tidak segera dilakukan upaya pengawasan. Jumlah ini hanya setengah dari target populasi yang ditetapkan Kementerian Kehutanan, yakni 70-80 ekor pada tahun 2015
(kompas.com)
Berita ini tentu saja sangat mengkhawatirkan mengingat beberapa saat sebelumnya telah di konfirmasi bahwa populasi badak jawa di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dinyatakan punah. Badak terakhir di Taman Nasional Cat Tien Vietnam diperkirakan telah tewas di tangan pemburu untuk di ambil culanya. Perlu diketahui, Taman Nasional Cat Tien adalah satu-satunya kawasan yang dihuni badak jawa diluar Taman Nasional Ujung Kulon. Artinya, dengan punahnya badak jawa disana, satu-satunya populasi badak jawa yang tersisa hanya di Taman Nasional Ujung Kulon. Keadaan ini sangat tidak menguntungkan mengingat jika terjadi pandemi suatu penyakit pada badak jawa di Ujung Kulon, maka seluruh badak jawa yang tersisa akan terancam. Selain itu, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sangat dekat dengan Gunung Anak Krakatau, yang hingga saat ini terlihat masih sangat aktif dan dapat mengancam sewaktu-waktu. Kondisi ini menyebabkan keberadaan badak jawa semakin terjepit.

Bangkai Badak Jawa yang Tewas Ditangan Pemburu Gelap
Sumber foto : http://www.rhinocarhire.com
Kita tentunya belum melupakan kematian 3 ekor badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 2010 silam. Walaupun pada tahun yang sama terdeteksi 2 individu baru yang lahir, namun hal ini tentu saja sangat mengguncang dunia konservasi badak jawa. Untungnya perburuan badak jawa di Taman Nasional ujung kulon bisa dikatakan nol, namun hal ini bukan berarti badak jawa terbebas dari ancaman. Mitos mengenai cula badak yang konon bisa di jadikan obat tentunya masih cukup menarik bagi para pemburu gelap karna konon cula badak berharga fantastis di pasar gelap. Kematian 3 individu tersebut, beberapa diantaranya akibat penyakit. Jika saja penyakit tersebut menular, tentu badak yang lain akan ikut terancam. Belum termasuk tingginya intensitas manusia di habitat badak jawa dengan berbagai tujuan seperti mencari kayu bakar, ziarah, dan lain-lain. Tentunya, kita mengharapkan segala aktivitas tersebut tetap bisa sejalan dengan upaya konservasi badak jawa.

Bangkai badak jawa yang tewas, diperkirakan akibat penyakit yang
ditularkan oleh ternak penduduk di kawasan penyangga
(Photo : Bussiness wire)
Para pihak saat ini tengah mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan populasi badak jawa antara lain dengan mencari second habitat, pembangunan Javan Rhino Sanctuary, serta pembuatan rumpang pada habitat yang terinvasi oleh langkap. Kita berharap, dengan kerjasama berbagai pihak, populasi badak jawa akan stabil dan kemudian meningkat, sehingga kelak anak cucu kita masih dapat menyaksikan satwa langka ini.
badak jawa,, ohhhhhhh,,
ReplyDeletetentu lebih miris melihat kondisi ini....tdk hanya populasinya yang semakin menurun, namun jumlah ekor yang bersisa didominasi oleh jantan.. tuntu lambat laun kondisi populasi Badak Jawa ini akan semakin menurun......emm bisa kaga ya? ting.ting (jantan sesama jantan bereproduksi agar bdak ini bisa lestari..........)
ReplyDeletekasian si badak,,,pemerintah kebanyakan ngurus koruptor sih..ampe badak yang sebagai aset penting negara Indonesia malah terabaikan.
ReplyDeleteterlalu banyak satwa yg harus diselamatkan. maybe pemerintah bingung, mana dulu? sing penting kesadaran manungsone wae c.. opo y tegel ngrusak titipane gusti Allah?
ReplyDelete*eh emang badak jawa segede itu y? (ky sing neng foto)kok gedene sak dinosaurus? :o
Melihat ukurannya, terus terang saya menyangsikan keaslian gambar itu - apakah badak jawa atau badak India. Apalagi website sumber photo tsb http://www.rhinocarhire.com juga tidak ada hubungannya sama sekali dengan konservasi badak jawa di Ujungkulon
ReplyDeleteMohon di periksa kembali.....kalo menurut pendapat pribadi saya...ukuran itu ditunjuukan akibat perspektif foto...
Deletegambar manusia itu ada di belakang foto badak jadi tampak seolah2 sangat raksasa...
efek serupa juga di gunakan film2 murah di stasiun tv swasta indonesia utk membuata efek manusia raksasa.
thx a lot atas perhatiannya...