Saya yakin se yakin yakinnya gak yakin jika bukan cuma saya seorang yang punya pemikiran seperti ini. Pada beberapa forum dan jejaring sosial, saya juga sudah pernah melihat adanya protes mengenai keberadaan acara panji sang penakluk, atau petualangan panji, atau apa lah itu yang paling baru gw gk tau namanya.
Tayangan itu mungkin akan tampak seolah menarik, atau seolah mendidik bagi orang yang benar2 awam mengenai satwaliar. Biasanya si kampret panji akan mengganggu satwa yang bakal di tangkap, entah itu ular, kucing hutan, atau satwaliar lainnya, kemudian setelah satwa stress, baru satwa ditangkap. Yang membuat tayangan ini seolah mendidik adalah saat menangkap satwa, panji kemudian akan menjelaskan mengenai jenis satwa, pakan, ataupun habitat.
Benarkah panji sehebat itu?
Jawabannya TIDAK
Boleh percaya boleh tidak, ular dan berbagai satwa yang ditemukan panji itu adalah satwa PELIHARAAN PANJI sendiri, ya ...mereka membawa satwa kemudian dilepaskan di tempat panji lewat. Percaya deh, selama 5 taun saya mengikuti ekspedisi2 semacam ini, tak pernah semudah itu menemukan satwaliar di alam. Yang ada...SANGAT SULIT. anda tidak percaya? Buktikan sendiri.
Benarkah prosedur penangkapan yang di lakukan panji?
Jawabannya...sama sekali salah
Saya kuliah di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan, dan prosedur seperti ini di ajarkan kepada kami di himpunan mahasiswa, jadi saya tau persis bahwa yang dilakukan panji itu sangat amat ngawur.
Seharusnya pada proses penangkapan ataupun imobilisasi satwa apapun itu dilakukan dengan meminimalisisr stress pada satwa yang menjadi objek. Bukan malah di ganggu sampai stress atau kelelahan baru di tangkap. Kita tidak pernah tau, bahwa satwa yang mengalami stress bisa tiba2 mati.Ya, satwaliar yang stress bisa tiba2 mati. Tak perlu di buktikan , dan jangan di buktikan, saya tidak mau ada satwa yang mati hanya karna pembuktian konyol.
Lantas knapa panji bisa terus eksis dengan satwanya tanpa mati?
Jawabannya mudah,sudah saya katakan di atas bahwa satwa itu adalah peliharaan panji sendiri, atau peliharaan orang lain yang di bawa oleh panji, artinya satwa tersebut sudah terbiasa dengan manusia. Itu membuat satwa tersebut stress tapi hanya dalam tempo singkat. Itu juga yang membuat panji bisa tetep aman, masih idup sampe saat ini.
Knapa saya katakan ini edukasi yang buruk?
Setebal apa pun tulisan "JANGAN DITIRU" yang ditulis di tayangan panji, tayangan ini hampir pasti akan ditiru oleh orang lain. Saya sudah membuktikan sendiri, terutama anak2, mereka meniru adegan ini. Dan..tentunya...mereka akan menangkapi satwa2 yang benar2 liar di alam, bukan peliharaan seperti milik panji?
Tidak perlu saya jelaskan apa akibatknya, anda bisa menyimpulkan sendiri.
Bahkan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) tidak simpati dengan acara tersebut karena memuat nilai edukasi yang buruk bagi program penyadartahuan, menyimpang dari misi dan visi upaya pelestarian satwa liar dilindungi serta mencederai nilai kesejahteraan satwa di habitatnya.
Parahnya, sekarang muncul lagi dua acara baru yang sama kacaunya, kalo tidak salah Pemburu, atau Survival, kemudian gadis petualang.
Terakhir, saya cuma bisa menyarankan anda untuk tidak meniru apapun yang ada di tayangan tsb, bila perlu jangan di tonton.
Mungkin hal kecil seperti itu bisa menjadi peran anda dalam penyelamatan satwaliar.
wah saya setuju bangetz....klo acara x menipu, berarti bukan mendidik...
ReplyDelete