Setiap daerah memiliki kebudayaan masing-masing. Begitu juga dengan daerah Papua yang terkenal dengan koteka. Selain merupakan pakaian tradisional, koteka juga dijadikan suvenir asli Papua lho!
Koteka pastinya sudah tidak asing lagi di telinga traveler. Koteka merupakan pakaian tradisional masyarakat Papua dan dipakai sebagai penutup alat kelamin pria.
Hingga saat ini, koteka masih sering digunakan oleh masyarakat Papua tradisional di pedalaman. Koteka termasuk salah satu budaya Papua yang harus dilestarikan. Dikumpulkan oleh detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (04/12/2014) berikut profil koteka kebanggan masyarakat Papua:
1. Material Koteka
Masyarakat Papua membuat sendiri koteka yang akan digunakan. Pria Papua banyak yang sudah fasih membuat koteka. Bahan dasar pembuatan koteka juga tergolong mudah diperoleh di kawasan sekitar rumah penduduk. Untuk membuat Koteka diperlukan labu, golok serta bara api.
Bahan dasar koteka adalah buah labu. Labu-labu ini banyak tumbuh di atas Honai, rumah adat Papua. Labu berbentuk lonjong panjang dengan ukuran beraneka ragam, tinggal dipilih besar dan panjang labu sesuai keinginan.
2.Cara Membuat Koteka
Sebelum mulai membuat koteka, sebaiknya siapkan dulu benda-benda yang dibutuhkan yaitu buah labu, golok dan bara api. Pertama-tama petik buah labu dengan ukuran yang sesuai. Kemudian potong salah satu ujungnya dan keruk isi labu hingga keluar semua. Labu ini akan dibentuk menjadi koteka.
Isi labu dikeluarkan untuk memudahkan memasukkan alat kelamin pria ke dalam koteka setelah koteka siap digunakan. Setelah selesai mengeluarkan semua isi labu, letakkan labu di atas bara api selama beberapa menit hingga berwarna kecoklatan.
Setelah itu, bagian dalam labu dibersihkan kembali. Setelah bersih, labu kemudian dijemur. Labu dijemur selama lebih kurang satu hari. Setelah selesai dijemur, beri tali pada ujung koteka dan kotekapun siap dipakai.
3. Cara Menggunakan Koteka
Koteka cukup mudah untuk digunakan para pria tradisional Papua. Koteka dipakai untuk menutup alat kelamin pria. Setelah dimasukan ke dalam koteka, mereka mengikatkan tali di ujung koteka ke badan.
Biasanya tali disetel hingga pemakainya merasa nyaman. Jika ingin melepas koteka, mereka tinggal merenggangkan talinya.
4. Koteka Khusus untuk Kepala Suku
Koteka memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Bentuk koteka ada yang kerucut panjang, ada yang pangkalnya membulat seperti tabung dan bergelombang. Ukuran dan bentuk ini disesuaikan dengan posisi dan usia seseorang.
Seseorang dengan posisi tinggi dalam sebuah suku berhak menggunakan koteka dengan ukuran yang lebih besar. Koteka dengan ukuran paling besar dan memiliki aneka aksesoris tambahan hanya boleh digunakan oleh kepala suku.
5. Souvenir Koteka
Selain kalung dan lukisan kulit kayu, koteka juga menjadi suvenir menarik untuk oleh-oleh dari Papua. Selain dijadikan pakaian tradisional, koteka juga dijual dibeberapa toko suvenir.
Salah satu tempat yang menjual koteka adalah Pasar Hamadi, Jayapura. Di sini tersedia berbagai macam ukuran dan bentuk. Ada yang bentuknya kerucut panjang, tabung hingga bergelombang layaknya keris.
Harga koteka di pasar ini sekitar Rp 20-300 ribu. Koteka yang bentuknya panjang dan besar harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Harga di sini masih bisa ditawar.
Comments
Post a Comment