Birmingham - Ada kisah unik dari Aston Villa ketika manajer Tim Sherwood mengirim surat kepada seorang bocah berusia 6 tahun, yang rupanya pernah sempat ikut mengejar posisi sebagai peracik taktik The Villans pada Februari lalu.
Pada 11 Februari lalu Villa memberhentikan Paul Lambert yang sudah menjadi manajer klub tersebut sejak Juni 2012. Untuk beberapa saat, posisi manajer Villa pun lowong.
Hal itulah yang kemudian mendorong Charlie Pye, seorang bocah asal Leamington Spa yang adalah fans berat Villa, mengirimkan surat kepada Chief Executive Villa Tom Fox berisikan tawaran untuk menjadi manajer baru Villa.
"Aku pikir team talk dariku akan sangat bagus dan taktikku juga bakal pas sekali," tulis Charlie ketika itu seperti dikutip laman web situs resmi Villa.
"Kita mesti menyetop gol dari lawan dengan menghadangnya. Kita juga harus mencetak lebih banyak gol dengan cara menembak ke sasaran. Kata ayahku, itu resep kemenangan," lanjutnya mengulas strategi.
"Untuk upah mengisi posisi tersebut, yang aku minta cuma sebuah bola warna merah anggur dan biru beserta tanda tangan, sebuah mainan pegulat WWE, dan sejumlah penganan. Untuk bonus setiap pekannya, aku juga ingin sebuah Twix," tutur Charlie polos.
"Aku ingin menunjuk ibu dan ayahku sebagai asisten manajer agar mereka bisa mengantarku ke tempat latihan tim setiap hari. Ibuku juga amat jago bikin sandwich bacon, itu untuk para pemain kalau-kalau bisa membantu. Jika aku sukses, aku juga ingin Anda bilang ke sekolahku kalau aku sudah punya pekerjaan sehingga tak perlu lagi datang ke sekolah," bebernya dalam surat tersebut.
Foto: Charlie Pye (http://www.avfc.co.uk)
Nah, seperti diketahui posisi manajer Villa tidak jatuh ke tangan Charlie melainkan ke Sherwood yang resmi ditunjuk pada tanggal 14 Februari. Tetapi lamaran Charlie itu kini menjadi bahan pembicaran usai Sherwood membalasnya lewat sebuah surat berisikan tuturan kata-kata yang so sweet.
"Dari suratmu, jelas sekali kamu merupakan kandidat ideal untuk pekerjaan ini karena kamu punya pengetahuan mengenai olahraga ini--dan tentu saja juga karena staf pilihanmu! Semoga kamu tak terlalu kecewa tidak mendapat pekerjaan ini dan aku juga sudah diberitahu kalau sebenarnya aku harus bersaing ketat untuk dapat pekerjaan ini, jadi kamu sebenarnya sudah amat nyaris dapat (posisi manajer)," ujar Sherwood.
"Chief executive kami, Tom Fox, juga memberitahu diriku kalau klub ingin minta izin untuk menyimpan suratmu demi 'berjaga-jaga' walaupun aku berharap bakal sukses di klub sepakbola luar biasa ini. Sudah pasti aku ingin membuatmu dan seluruh suporter yang lain bisa gembira. Mengenai karier sepakbolamu, aku ingin mendoakan Norton Lindsey sukses tahun ini. Selamat, ya, sudah ditunjuk jadi kapten. Saat aku masih bermain pun aku menjadi kapten, itu merupakan sebuah kehormatan yang spesial," paparnya.
Surat tersebut kemudian sampai ke tangan Charlie yang langsung berbunga-bunga hatinya--meskipun tentu saja ia harus "merelakan" tak jadi manajer Villa karena "kalah" dari Sherwood.
"Aku tak pernah menduga ada surat dari manajer, tapi aku amat gembira sudah menerimanya. Apa yang ia tulis keren sekali, itu amat berarti buatku. Ucapannya yang memberi selamat kepadaku karena jadi kapten pun amatlah spesial. Aku amat gembira ia sudah jadi manajer di Villa karena antusiasmenya dan kini aku jadi amat suka padanya. Aku pikir ia akan oke banget di Villa. Sekarang pun sudah!" sebut Charlie.
Disadur dari detiksport.com
Comments
Post a Comment