Beberapa bulan terakhir saya
sering berjumpa dengan para pendaki di bis menuju dan dari Garut. Sepertinya
setiap akhir pekan banyak pendaki yang menghabiskan malam minggu di puncak
gunung Guntur, Papandayan, maupun gunung lain di sekitar Garut. Saya sering
mengamati banyak dari mereka, sering mengingatkan saya pada bberapa kegiatan
pendakian dan kegiatan Outdoor lainnya yang dulu sering saya lakukan saat masih
di Fakultas Kehutanan.
Nampaknya, kegiatan pendakian
sekarang mulai menjadi Tren di kalangan remaja. Saya sendiri terkadang menyebut
mereka sebagai Pendaki 5 cm. Karna sepertinya sejak film tersebut rilis,
kegiatan pendakian menjadi fenomena. Namun sayang, sebagian besar pendaki 5 cm
bertingkah sebodoh film nya. Liat saja di berbagai media, banyak pendaki Classic yang mencibir film tersebut,
karna gambaran pendakian yang tidak riil tersebut. Saya sempat berpikir bahwa
hal ini mungkin suatu saat akan meyebabkan persepsi yang salah tentang
pendakian bagi endaki pemula, dan bias jadi memakan korban. Dan benar ada nya,
muncul berita tentang pendaki yang tertimpa batu-batu yang runtuh di Semeru.
Mirip dengan di film nya ya?
Terlepas dari apakah ini memang
berhubungan atau tidak, saya masih berharap bahwa kegiatan ini adalah wisata
terbatas. Bukan membatasi siapa2 yang boleh naik gunung (semua orang boleh tentu
nya), namun bahwa kegiatan ini harusnya dipersiapkan dengan matang, jumlahnya
pun dibatasi agar dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dapat
ditekan. Belum lagi masalah sampah yang
tak dibawa turun oleh pendaki, dan masalah2 lain yang tentunya demi keselamatan
pendaki itu sendiri dan demi menjaga kelestarian tempat yang di daki.
Bagi kawan2 pendaki 5 cm, saya
berharap bahwa kalian akan menjadi pendaki dan pecinta alam seutuhnya. Bukan Cuma
menikmati alam tapi juga menjaganya. Mendaki gunung bukan gaya-gayaan. Mendaki
bukan sekedar trend. Tak perlu lah berslogan my trip my adventure, cukup
nikmati saja, bahwa keindahan ini bias mengganas kapan saja, bersyukurlah bahwa
kita berada di antar kekuatan besar yang sedang melindungi, namun bias saja
mengamuk sebelum kita sadari.
Welcome back to nature, Lads….
Comments
Post a Comment